Selasa, 25 Maret 2014

Konser Suara Untuk Negeri Iwan Fals : Pecahnya Rekor Baru


15 Maret 2014 - Lapangan Monas Jakarta, digelar Konser Suara Untuk Negeri dengan Iwan Fals sebagai penampil utama. Malam itu bermodal ikat kepala, gitar akustik dengan kabel colok, dan suara emasnya, Iwan Fals seperti mengisyaratkan bahwa perjuangan rakyat siap dimulai lagi dan tidak akan pernah berakhir. Dirinya dan ribuan masyarakat OI! yang mendambakan Indonesia tanpa korupsi, segera menyanyikan anthem-anthem yang temanya didominasi kritik sosial.
Benar saja, membuka penampilan dengan “Padamu Negeri” dan segera dilanjut dengan lagu-lagu klasik seperti “Wakil Rakyat”, “Sumbang”, dan “Belum Ada Judul”, mampu membakar sekitar 200.000 OI! (sebutan untuk penggemar Iwan Fals, akronim dari Orang Indonesia) yang memadati Lapangan Monas untuk langsung tarik suara bersama-sama.
“Satu-Satu” juga tak lupa dilantunkan. Tampil di Jakarta, sang maestro pun memberikan sebuah sesi penampilan yang khusus ditujukan kepada Benyamin S, seorang seniman serba bisa asli Jakarta.
Bondan Prakoso & Iwan Fals
Bondan Prakoso & Iwan Fals
Membawakan “Sang Bango” dan “Nonton Bioskop”, Iwan Fals mengajak Bondan Prakoso untuk ikut meramaikan panggung. Sebuah kolaborasi tua muda yang terlihat cukup apik. Bondan juga nampak tak canggung mengisi beberapa riff dengan bass andalannya di lagu “Bongkar”.
Selain tribute untuk Benyamin S, Iwan Fals juga menyanyikan beberapa lagu yang menyelipkan kata ‘Jakarta’ di dalamnya. Seperti “Berkacalah Jakarta” miliknya, “Kompor Meleduk” (Benyamin S), “Lenggang Jakarta” (Andi Meriem Matallata), hingga “Kembali Ke Jakarta” (Koes Ploes) dengan menggandeng sebuah orkes gambang kromong guna mendukung suasana yang “Jakarta sekali“.
Tak mau menikmati panggung sendirian, Iwan Fals sengaja mengundang beberapa kolaborator. Salah satu yang unik adalah ketika Iwan Fals mengumandangkan “Sore Tugu Pancoran” bersama Dhika. Seorang pemenang lomba coverlagu Iwan Fals yang diadakan oleh Net.tv dan pemenangnya dipilih langsung oleh bang Iwan.
Giring & Iwan Fals
Giring & Iwan Fals
OI! yang sejak awal mengawal jalannya Konser Suara Untuk Negeri dengan koor massal yang terdengar luar biasa, mendapat apresiasi khusus dari Nidji ketika mereka dipanggil Iwan Fals untuk naik pentas. “Nidji salut sama OI!” ujar Giring singkat dan langsung memberi “Laskar Pelangi” versi reggae. Kemudian dua musisi ini bergantian melantunkan tembang masing-masing, “Nona” dari Iwan Fals, dan “Diatas Awan” milik Nidji.
Jadwal tampil Iwan Fals mendekati akhir. “Serdadu” pun langsung digeber tanpa basa-basi. “Pasukaaaan, maju jalan. OI! OI! OI!” Iwan Fals memberi komando agar OI! bernyanyi lebih semangat lagi. Tak sebegitu lama, sebuah orasi menyentil dilayangkan Iwan Fals, “Jenis tikus paling ganas, rakus, pintar suap kucing dan yang ini adalah jenis yang paling berbahaya. Tikus ini tidak hanya ada di got atau kali, jenis ini adanya justru di kantor.“.
Iwan Fals & Band
Iwan Fals & Band
Iwan Fals menutup penampilannya di Jakarta dengan “Tikus-Tikus Kantor” dan sebuah materi manis berjudul “Kemesraan”. Tokoh legendaris musik Indonesia ini tak lupa untuk berterima kasih kepada seluruh pendukung acara. Beberapa nama yang berkolaborasi tadi pun kembali diajak untuk naik panggung menyanyikan “Kemesraan” bersama-sama.
Konser Suara Untuk Negeri ini menandakan pecahnya rekor baru. Yang pertama, konser Iwan Fals dengan penonton terbanyak sebelumnya tercatat di tahun 1991. Penampilannya bersama grup Kantata Takwa mampu menghadirkan sekitar 150.000 penonton memadati Stadio Senayan. Kali ini, 200.000 orang memadati Lapangan Monas Jakarta. Dan yang kedua, untuk kali pertama Lapangan Monas Jakarta berhasil dipenuhi 200.000 orang sekaligus hanya dalam satu malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar