Selasa, 07 Januari 2014

Jazz & Indonesia

Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.
Musik jazz banyak menggunakan gitartrombonpianotrompet, dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.
Musik jazz pertama kali muncul di Amerika pada akhir abad ke-18, berawal dari tangan kreatifitas  orang-orang kulit hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan . Ekspreasi yang timbul karena menentang sistem politik yang rasis dan menindas yang di wujudkan dengan cara bermusik dan gaya permainan orang-orang kulit hitam Amerika. Perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues yang hingga kini tercatat dalam sejarah.
 Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan gaya-gaya permainan RagtimeNew OrleansDixieland, New Orleans in Chicago, Kansas City, Chicago, Swing.Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New Orleans and Dixieland RevivalBebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion. Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk, Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.
Musik jazz sendiri masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Dibawa oleh musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial, Torio, Barnarto dan Samboyan.

Pada tahun 1948, sekitar 60 musisi Belanda datang ke Indonesia untuk membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal. Salah satu musisi Belanda yang terkenal adalah Jose Cleber. Studio Orkestra Jakarta milik Cleber mengakomodasi permainan musik California. Band-band baru bermunculan seperti The Progressive Trio, Iskandar's Sextet dan Octet yang memainkan jazz dan The Old Timers yang memainkan repertoir Dixieland.
Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D'essentials dan masih banyak lagi lainnya.
Ideologi jazz yang bersifat pembebasan, liberal, demokratis dan dekonstruktif terhadap kebekuan gaya-gaya permainan sebelumnya adalah merupakan sifat kritis yang perlu juga dipahami dan diinternalisasi oleh penggemar jazz kalau mereka ingin mengerti apa itu jazz.